22 November 2007

bannang pute, pendekar tanah mandar

Langit Makassar mulai menghitam. Bintik rintik hujan kota makassar mengantarkan kami menuju arah utara Sulawesi. Polewali mandar, kabupaten yang dulunya bernama polmas. Kampung kelahiran almarhum husni djamaluddin sang bannang pute.

Indi tia to muane bannang pute sarana meloq di bolong melok di lango-lango satu dari sebelas kalindaqdaq kamuanean (puisi patriotisme). Artinya aku ini pahlawan, adalah benang putih, siap basah dan siap diberi warna. Penggalan kata “bannang pute” yang berarti benang putih kini melekat menjadi julukan buat almarhum husni jamaluddin “Sang bannang pute”.

Pria kelahiran Tinambung , 10 November 1934, mengibaratkan dirinya adalah benang putih. Benang yang ditenun oleh wanita mandar dengan sangat sabar, dan menjadikan sarung mandar terkenal ke penjuru nusantara. Menurut Ishak Ngeljaratan, ada keikhlasan dan kesabaran di dalam benang putih.

Mengenang Husni Djamaluddin “sang bannang pute” acara yang digelar KNPI Polman dan Dewan Kesenian Makassar pada tanggal 16 November 2007. Acara ini merupakan apresiasi yang diberikan seniman Suselbar kepada sang panglima puisi. Turut hadir Aslan Abidin, Hasymi Ibrahim, Ishak Ngeljaratan, Muis Mandra, Syahrir Hamdani, Asdar Muis RMS, Rahman Arge, Anis Kaba dan kelompok musik Mungkin KBH (komunitas baju hitam).

Malam itu, saya didaulat sebagai juru foto dan video buat hasymi ibrahim. Budayawan yang jauh-jauh datang dari Jakarta untuk mengikuti perjalanan budaya ke tanah mandar. Hasymi Ibrahim tampil dalam talkshow bersama Rahman Arge, Ishak Ngeljaratan, dan Syahrir Hamdani.

Di mata Hasymi, Husni adalah orang yang suka memberi tantangan dan sangat pandai menempatkan diri. Dia selalu menjaga jarak dengan anak-anak muda. Sehingga generasi muda seperti Hasymi tidak begitu dekat dengan pak Husni pada saat itu. Ternyata pola seperti itulah didikan yang ingin diberikan husni kepada generasi penerusnya.

Rahman arge yang malam itu tampil sangat fit walupun ia agak sakit menganalogikan malaqbiq melalui seorang dokter yang merawatnya di hotel bernama Dokter Kasma. Inilah manifestasi dari ke-malaqbiq-an wanita mandar. “inilah to malaqbiq” kata rahman arge seraya menunjuk ke arah Dr Kasma. Mengenai husni, Rahman Arge mengatakan “seandainya ada kejelekan-kejelekan Husni Djmaluddin, maka kejelekannya itu lebih baik dari kebaikan saya” lirihnya dengan suara serak.

Mungkin Komunitas Baju Hitam membuka acara dengan menampilkan musikalisasi puisi. Kelompok musik yang dimotori Maskur (biola), Arman Dewarti dan Alam (vokal), Uki dan Fattah Tuturilinoy (gitar), dan Ferry Gentar (perkusi). Tampil apik selama 5 menit membawakan musikalisasi puisi Husni Djamaluddin, membuat saya merinding mendengarkan kedalaman puisi dan romantisme alunan nada yang disuguhkannya.

Pasca penampilan mungkin KBH, protokol memanggil nama Aslan Abidin penyair abad 21 mempersembahkan sajaknya. Setelah Aslan Abidin menghipnotis penonton melalui puisinya, Anis Kaba membacakan sajak Husni Djmaluddin berjudul kemerdekaan yang aku rindukan. “Kemerdekaan manusia di luar dan di dalam diri kita” bait terakhir yang dibacakan anis kaba menggoda penonton untuk tepuk tangan.

Beberapa saat kemudian perhatian saya beralih ke sebuah sudut remang yang jauh dari panggung utama. Terdengar teriakan dari pojok ruangan. Selang beberapa saat, muncul sosok manusia menjunjung api di kepalanya di iringi irama perkusi. Dia berjalan menyusuri tepi kolam renang dengan suara yang mirip tangisan. Rupanya Asdar Muis tampil dengan teatrikal puisi khasnya. Tiba-tiba saja kursi yang ada di panggung telah tenggelam di bawah kolam, tak lama kemudian ia pun menyusul kursi yang tadinya di lemparkan.

“yang dipikirkan generasimu hanyalah kursi dan kursi, mereka tak pernah berfikir bagaimana membersihkan kursi itu” lirih asdar sambil membersihkan kursi yang dia lemparkan ke kolam renang. Penampilan asdar muis mendapat tepuk tangan meriah dari segenap penonton, tak terkecuali Ali Baal, Bupati Polman yang hadir bersama jajaran Muspida Kabupaten Polman.

Husni djmaluddin, sang beruang

Husni malam itu berada di tengah para seniman yang mengadakanya melalui karya-karya puisinya. Panglima puisi Indonesia ini adalah sosok yang semangatnya melebihi kesehatannya. Syahrir Hamdani menceritakan bagaimana Husni datang dengan menggunakan kursi roda guna mendengarkan pengesahan Sulawesi Barat menjadi propinsi, padahal beliau dalam keadaan sakit parah.

Ishak Ngeljaratan menceritakan bagaimana semangat seorang Husni Djamaluddin. Pada konferensi penyair sedunia, Husni Djamaluddin perlahan maju ke podium dengan kursi roda membacakan sajaknya. Husni tampil sangat sempurna menunjukkan cahaya ke-malaqbiq-an orang mandar. Husni Djamluddin pribadi yang memuliakan mandar melalui dirinya

“Husni dalam pikiran dan hati saya adalah sosok yang sempurna memiliki hangat silaturahmi dengan siapa saja bahkan dari belahan dunia” kenang Ishak. “baru-baru ini, seorang pastor Belanda datang ke rumah saya, pastor itu menangis setelah mengetahui sang bannang pute telah tiada” tambahnya dengan penuh perasaan.

Sebagai penyair, ia telah banyak menghasilkan buku, antara lain: Puisi Akhir Tahun (1969), Obsesi (1970), Kau dan Aku (1973), Anu (1974), Toraja (1979), Sajak-sajak dari Makassar (1974), Bulan Luka Parah (1986), Berenang-renang ke Tepian, dan antologi Puisi ASEAN Buku III (1978).

Husni Jamaluddin yang meninggal pada hari Minggu 24 Oktober 2004, meninggalkan kesan di hati banyak orang. kata Malaqbiq yang kini menjadi ikon provinsi ternyata lahir dari pemukiran sang beruang dari mandar ini. Malaqbiq terpancar jelas pada putra tinambung yang sempat menjabat ketua dewan pembentukan provinsi Sulawesi barat ini. Lagu persembahan KBH “puisi-puisiku lahir dari sini” menggaung di arena pertunjukan mengakhiri persembahan buat husni, mengantarkan sang bannang pute ke alam sepi.

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 22.11.07

21 November 2007

MUNGKIN KIAMAT ITU ADALAH GLOBAL WARMING

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, kabut yang meliputi manusia. Inilah Adzab yang pedih…”Q.S. Ad-Dukhan: 10-11

Kabut yang diceritakan ini, menurut saya mirip kejadian yang diceritakan Al Gore dalam film The Inconvenient Truth. Kabut yang nyata akan melenyapkan manusia di permukaan bumi ini. Datangnya hari kiamat yang dijanjikan Tuhan. Langit menghitam, hujan api, gunung meletus, dan tenggelamnya dunia akibat naiknya permukaan laut. Kiamat itu adalah pemanasan global (global warming); Menghantui makhluk bumi, tanpa memandang miskin-kaya, agama, status sosial, desa-kota, dan batas negara. Realitas yang akhir-akhir ini sangat marak dibicarakan, mulai dari ruang kuliah, pertemuan bilateral, sampai pertemuan tingkat tinggi PBB.

Kesadaran inilah yang mendasari sebahagian mahasiswa kelautan untuk menggelar seminar nasional bertajuk “Emergency on Earth” yang dilaksanakan di PKP Unhas tanggal 20 November 2007. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Senat Mahasiswa Kelautan Unhas bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI. Dalam rangka sosialisasi konferensi perubahan iklim dan pemanasan global di Bali pada bulan Desember mendatang

Efek rumah kaca membuat sinar yang datang ke bumi terkurung di atas permukaan bumi. Ketika kuantitas CO2 bertambah, maka semakin banyak pula sinar yang terperangkap menyebabkan kenaikan suhu permukaan bumi. Suplai karbon yang terlalu banyak dan hilangnya paru-paru dunia membuat panas terperangkap. Bumi sudah kehilangan kemampuannya dalam menstabilkan dirinya sendiri.

Asap kendaraan, asap pabrik, kerusakan hutan, dan hancurnya terumbu karang sebagai paru-paru bumi diyakini sebagai penyebab kadar CO2 yang ada di udara saat ini makin meningkat tak terkendali. Terumbu karang dapat mengkonversi CO2 sebanyak 247 juta ton dalam setahun hutan sendiri dapat mengurai CO2 hampir 800 juta ton.

Menurut laporan IPCC (Intergovernmental on Panel Climate Change) suhu global rata-rata akan meningkat dengan laju 0,3 °C per dasawarsa. Suhu global rata-rata tahun 1890 adalah 14,5 C° dan pada tahun 1980 naik menjadi 15,2 C°. Diperkirakan pada tahun 2030 peningkatan suhu akan mencapai 1,50 sampai dengan 4,5 C° bahkan menjadi 50 pada tahun 2100. Kenaikan suhu ini mengakibatkan gletser pada kutub-kutub bumi mencair dan pasti akan meluap ke laut.

Indonesia, negara yang kita huni ini merupakan penyumbang terbanyak urutan nomor tiga dalam hal meningkatnya emisi karbon akibat kebakaran hutan. Tak ayal, Indonesia sempat mendapatkan penghargaan Guinees Book Of Record untuk kategori pengrusakan hutan terbesar di dunia. Indonesia kehilangan hutan sebesar 6 kali luas lapangan sepakbola dalam semenit. Tidak salah kalau gelar ini diberikan pada indonesia. Makassar sebagai bagian dari negeri ini tak mau ketinggalan untuk menyumbang kepada dunia internasional, Makassar menempati urutan kedua kota terpolusi di Indonesia.

Dunia air Nabi Nuh

Hidup di atas perahu, perang antar klan memperebutkan air tawar, dan pencarian negeri impian. Gambaran film Water World yang di bintangi Kevin Kostner, dia dan temannya kehilangan tanah akibat mencairnya air di kutub dan seluruh permukaan bumi ditutupi air laut. Hanya ada air asin, bahkan siDances With Wolves, harus mendaur ulang air kencingnya untuk sekadar minum. Cerita ini hampir mirip dengan kisah Kaum Nabi Nuh yang diazab oleh Tuhan berupa naiknya permukaan air laut, membuatnya harus membuat perahu untuk menampung pengikutnya agar selamat dari musibah air bah yang menenggelamkan dunia.

Tidak menutup kemungkinan kisah meluapnya air laut seperti dalam film Water World dan azab kaum Nabi Nuh akan memasuki episode akhir peradaban manusia. Pada kurun waktu 1993-2001 memperlihatkan adanya kenaikan muka laut rata-rata 2-4 milimeter per tahunnya atau 1 meter/100 tahun. Mencairnya es/ salju abadi diyakini sebagai penyebab utamanya.

Pada akhir abad 20 lalu ada indikasi salju/es di muka bumi ini mencair. Jika pemanasan global berlanjut, boleh jadi semuanya akan cair. Bongkahan es di Greenland pun dapat menaikkan muka air laut jika mencair. Meier, peneliti gletser, menduga terjadi kenaikan 2,8 cm muka air laut selama periode 1900-1961. IPCC memperkirakan akan terjadi kenaikan muka air laut sampai 29 cm pada tahun 2030 dan pada tahun 2070 menjadi 71 cm atau hampir 1 meter pada akhir abad 21. “bumi akan menjadi neraka pada tahun 2100”papar erik, staf ahli kementerian lingkungan hidup


Indonesia sebagai Negara kepulauan dan memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km mengalami ancaman dari naiknya muka air laut. Pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir di Indonesia terancam akan lenyap. Bahkan, data 2005-2006 sebanyak 24 pulau di 22 provinsi sudah tenggelam. Dan ada sekitar 2000 pulau yang terancam musnah karena ganasnya air laut pada tahun 2030. Tidak menutup kemungkinan, Indonesia akan berubah menjadi negara perairan dan peta dasar negeri ini harus digambar ulang.

Belum lagi, sekitar 100 juta warga di pesisir Asia permukimannya akan tergenang , dan 4.000 dari sekitar 17.500 pulau di Indonesia akan tenggelam, air tidak akan cukup untuk umat manusia 25 tahun lagi, es abadi (permafrost) di kutub akan meleleh sepenuhnya 40 tahun lagi, tahun 2050, 130 juta penduduk di dunia terancam kelaparan, terutama di Asia dan Afrika, tahun 2080 lebih dari 100 juta orang terancam bencana banjir tiap tahun, dan 30% garis pantai di dunia akan lenyap, tahun 2090 akan ada air bah raksasa di Amerika Utara, dan ini bisa berulang 3-4 tahun sekali serta 100 tahun mendatang 80% spesies tanaman dan hewan di dunia akan terancam punah. (Sumber: Kompas, 27 April 2007).

Makassar 90 cm

Makassar sebagai kota yang berada di pesisir Selat Makassar, sangat rentan dengan kenaikan muka air laut. Menurut studi Impact Evaluation of Sea Level Rise on Indonesian Coastal Cities yang dilakukan Kobayashi pada tahun 2004, kenaikan muka air laut kota Makassar diperkirakan 90 cm pada tahun 2100. Dampak yang ditimbulkan adalah hilangnya dataran rendah di kota Makassar sebesar 22,9 Ha, 5.840 akan terkena dampak langsung, dan 4.168 rumah akan tenggelam.


Pengelolaan wilayah pesisir Makassar yang terus menggerus garis pantai bahkan sudah merambah ke perairan Makassar, mengakibatkan ombak bersentuhan langsung dengan daratan. Hal ini pula yang menyebabkan abrasi pantai dan kenaikan muka laut semakin parah. Tak ada langkah dini yang diambil pemerintah kota untuk menahan kota makassar dari serangan air laut. Malah gedung–gedung di bibir pantai menjamur dibiarkan saja oleh pemerintah kita. mungkin inilah akhir dari babak pertarungan manusia melawan alamnya jika kita tak penah sadar akan kiamat ini.

Tua-tua bumi, makin tua jadi api. Kondisi inilah yang akan kita hadapi bersama. Pemanasan global akan membawa bencana kelaparan, kekeringan, banjir, perang, dan hilangnya beberapa jenis flora dan fauna. Pertanyaannya kemudian, apakah kita siap untuk hidup seperti “Dances With Wolvesyang mendaur ulang air seninya atau seperti ikan yang hidup di bawah kolom air?

Sekitar 200 orang hadir dalam seminar yang bertujuan untuk mengkampanyekan “hari kiamat” yang diakibatkan oleh tangan tangan manusia. Remote control Suhu di bumi ada di tangan manusia, terserah mau yang panas atau dingin. Namun bukankah kita ingin hidup di bumi yang sejuk, bukan di oven maupun di kulkas.

Setelah acara ini berlangsung, saya pesimis para peserta sadar dengan lingkungannya. Mereka menyisakan sampah plastik dan kertas yang dibiarkan berserakan di lantai. Saya rasa isu global warming terlalu besar untuk di bicarakan di kampus unhas. Sedangkan sampah yang diproduksi peserta seminar lingkungan ini dibiarkan berserakan dimana-mana. Akhirnya saya berkesimpulan, kita adalah penyebab kiamat datang lebih cepat seperti yang dijanjikan Tuhan.

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 21.11.07

10 November 2007

Festival Film Eropa [Europe on Screen Makassar]

Festival Film Eropa
Kafe Baca Biblioholic

Jl Perintis Kemerdekaan 9 No 76 (Depan Mercedes Benz), Tamalanrea, Makassar Tel (+62) 411 586 459
[Gratis]

Sabtu 24 November 2007
- Lovelorn
- Polleke
- Life and Lyrics

Minggu 25 November 2007
- Zozo
- After The End of The World
- Almost Adult

Sinopsis ::

LOVELORN
Turkey.2005.Drama.115 Min.Turkish/Kurdish with English subtitles.
Director: Yavuz Turgul
Cast: Meltem Cumbul, Sener Sen, Timucin Esen

Idealist elementary school teacher Nazim (named after the great Turkish poet Nazim Hikmet) retires and returns home to Istanbul after 15 years of teaching in a poor, remote village in Eastern Turkey. Politely ignored by his own children who secretly despise him for having chosen his ideals over his family, he begins a new life as a taxi driver. One night, he meets Dunya, a down-on-her-luck divorcee who works as a "singer" in a sleazy nightclub. Before he knows it, Nazim takes Dunya and her daughter in to protect them from Dunya’s stalker ex-husband Halil. This film is selected as Turkey's Official Entry to the 2006 Academy Awards.

Seorang guru Sekolah Dasar yang idealis, bernama Nazim (namanya diambil dari nama penyair Turki, Nazim Hikmet), pensiun dan kembali ke kampung halamannya di Istanbul setelah menghabiskan 15 tahun mengajar warga miskin di pedesaan terpencil di sebelah barat Turki. Namun ternyata ia ditolak oleh anak-anaknya yang memandang rendah dan hina terhadapnya karena idealisme yang ia miliki di keluarganya, Nazim akhirnya memilih menjadi sopir taksi. Suatu malam, ia bertemu dengan Dunya, yang baru saja bercerai dari suaminya dan bekerja sebagai “penyanyi” di sebuah klub malam. Suatu saat, Nazim melindungi Dunya dan anak perempuannya dari kejaran mantan suaminya, Halil. Film ini menjadi entri resmi Turki ke ajang Academy Awards (Oscar) 2006.

POLLEKE
Netherlands. 2003. Drama. 95 Min. Dutch with English subtitles.
Director: Ineke Houtman
Cast: Liv Stig, Mamoun Elyounoussi, Daan Schuurmans, Halina Reijn

Polleke, an 11-year-old girl, is in love with Mimoen, a Moroccan boy who lives in the flat opposite her. The problem starts when Mimoen's parents forced him to stop seeing Polleke because she doesn't share the same cultural background. While Polleke tries to cope with her sadness at the farm of her grandparents, her mother falls in love with her schoolteacher and her father, Spiek, gradually becomes a homeless junkie.

Polleke, seorang gadis berusia 11 tahun, jatuh cinta pada Mimoen, seorang anak laki-laki Maroko yang tinggal di seberang flatnya. Tetapi orang tua Mimoen memaksanya tidak bertemu lagi Polleke karena mereka tidak berasal dari kebudayaan yang sama. Sementara Polleke berusaha menghadapi rasa sedihnya di kebun kakek-neneknya, ibunya jatuh cinta pada guru sekolah Polleke. Ayah Polleke, Spiek, pelan-pelan menjadi gelandangan pecandu obat-obatan.

LIFE AND LYRICS
UK. 2005. Drama. 75 Min. English
Director: Richard Laxton
Cast: DJ Danny

Set against the backdrop of London's urban music scene. LIFE & LYRICS follows the journey of a south London DJ, Danny and his crew, as they battle on stage with their north London rivals. LIFE & LYRICS is also a story of unrequited love as Danny unwittingly falls for a singer from the rival crew, soon forced to realize the dangers and implications involved.

Mengambil latar belakang perkembangan musik urban London, LIFE & LYRICS mengikuti perjalanan seorang DJ dari London selatan, Danny and teman-temannya ketika mereka terlibat pertarungan DJ dengan saingan mereka dari London Utara. Film ini menggambarkan kisah cinta tak berbalas, ketika Danny jatuh cinta pada seorang penyanyi dari kelompok saingannya, ia dipaksa menyadari bahaya dan konsekuensi dari perasaannya.

ZOZO
Sweden. 2005. Drama. 103 Min. Swedish/Arabic with English subtitles.
Director: Josef Fares
Cast: Imad Creidi, Antoinette Turk, Elias Gergi

ZOZO depicts the physical and psychological journey of a ten year old boy. From a raging civil war in Beirut in which he loses all his family, to Sweden, an unknown country where he faces a complex and completely different type of society. Sweden does not become the paradise that Zozo has dreamt of. Zozo’s journey reminds us that there is a dramatic personal story behind every entry in the refugee statistics, stories containing often-unimaginable experiences. However, Zozo’s story also shows us the world from a child’s perspective where imagination blends with reality and dreams sometimes can be a haven from sorrow and despair.

Polleke, seorang gadis berusia 11 tahun, jatuh cinta pada Mimoen, seorang anak laki-laki Maroko yang tinggal di seberang flatnya. Tetapi orang tua Mimoen memaksanya tidak bertemu lagi Polleke karena mereka tidak berasal dari kebudayaan yang sama. Sementara Polleke berusaha menghadapi rasa sedihnya di kebun kakek-neneknya, ibunya jatuh cinta pada guru sekolah Polleke. Ayah Polleke, Spiek, pelan-pelan menjadi gelandangan pecandu obat-obatan.

AFTER THE END OF THE WORLD
Bulgaria. 1998. Drama. 104 Min. German with English subtitles.
Director: Ivan Nichev
Cast: Caterina Didaskalu, Stephan Danailov, Vassil Michaiiov

A funny and woeful story, resembling an old Jewish anecdote, aiming to wrap a comical framework around the dark side of life. At the time, the poorest neighborhood of Plovdiv was a unique European recess - the realm of perfect ethnic harmony, reigning among Bulgarians, Armenians, Turks, Jews, gypsies and Greeks. A priest, a rabbi, a hodjah, and an antichrist, nicknamed The Boozer, are smitten with the same full-bosomed Turkish woman. Along with their rivalry, squabbles and good fellowship the first play-like love between their descender is initiated - between a Jewish boy and an Armenian girl. The political winds of the era blow away the idyll and separate the 12-years old lover. Years later the Jew, now a professor, and the Armenian woman - a piano teacher - encountered.

Polleke, seorang gadis berusia 11 tahun, jatuh cinta pada Mimoen, seorang anak laki-laki Maroko yang tinggal di seberang flatnya. Tetapi orang tua Mimoen memaksanya tidak bertemu lagi Polleke karena mereka tidak berasal dari kebudayaan yang sama. Sementara Polleke berusaha menghadapi rasa sedihnya di kebun kakek-neneknya, ibunya jatuh cinta pada guru sekolah Polleke. Ayah Polleke, Spiek, pelan-pelan menjadi gelandangan pecandu obat-obatan.

ALMOST ADULT
UK. 2006. Drama. 75 Min.English
Director: Yousaf Ali Khan
Cast: Victoire Milandu, Ann Warungu, Annette BadlandOct

ALMOST ADULT is the story of two teenage girls who comes from different countries and speak different languages but still becomes each other’s family. The two girls meet at a bus station in Birmingham after arriving in the UK as unaccompanied minors in search of asylum. Victoire Milandu and Ann Warungu, both of who have drawn on their real life experiences as asylum seekers entering the UK, play the two lead roles

ALMOST ADULT adalah kisah tentang 2 gadis remaja yang datang ke Inggris dari 2 negara yang berbeda, berbicara dengan bahasa yang berbeda, tetapi merasa sebagai keluarga. Dua gadis bertemu di terminal bis di Birmingham setelah tiba di Inggris sebagai anak-anak tanpa pengasuh dan sedang mencari tempat pengungsian. Mamie, yang lebih tua, menjadikan Shiku adik angkatnya. Dua karakter utama film ini dimainkan oleh Victoire Milandu dan Ann Warungu, dua gadis yang benar-benar pernah mencari suaka ke Inggris.

informasi lebih lanjut::
www.uni-eropa.org/film

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 10.11.07

09 November 2007

ratu cahaya

suatu sore saat matahari mulai ditenggelamkan
aku bertanya pada seorang wanita
yang mungkin tak kukenal
"apakah engkau akan tersenyum pada senja matahari?"kataku

ditariknya nafas itu sedalam-dalamnya
dan berkata "biarkan aku malu manjawabnya"
"aku tak ingin senyum, aku ingin menangis
melihat cahaya merusak ronaku" jawab wanita itu sambil melirik ke arahku

perlahan baris hujan mulai menggerus
titik air menyentuh badan kami
saat masih menyelami hangat butir mentari

kemudian, dia beranjak dan berkata
aku tak ingin matahari karena aku adalah cahaya

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 9.11.07

08 November 2007

sajak-sajak Aan Mansyur

LUBANG UNTUKMU

Aku ingin jadi lubang di jalan raya
agar kau melangkah penuh waspada
dan lututmu tak berdarah karena jatuh
seperti masa kanakmu yang lincah dulu.

Aku ingin jadi lubang di ibu jari kaus kakimu
agar kau bisa tersenyum saat melepas sepatu
dan lelahmu hilang di palung lesung pipimu.

Aku ingin jadi lubang di dinding kamarmu
agar kau tak pernah luput mengenakan selimut
sebelum tidur dan kau aman memeluk mimpi.

Aku ingin jadi lubang tanam bagi mayatmu
agar kau dan aku bisa sempurna menyatu


MENYUSUR JALAN MENJELANG PAGI

Meski aku menyusuri jalan ini
demiku sempurna sunya-sunyi
tiba-tiba saja aku mau kau ada
berjalan di sisiku tanpa bicara.

Menikmati lampu-lampu jalan
satu per satu padam perlahan
bagai daun cahaya berjatuhan.

Melihat segenap bayang-bayang
berbaring menyatu dengan jalan
sebelum matahari dan pagi datang
lalu mereka sekali lagi dihidupkan.


DI DADANYA KAMAR TIDURKU

Perempuan itu,
di dadanya kamar tidurku.
Kasur seempuk peluk.
Selimut selembut kabut.

Di sana ia pejamkan keteganganku
dengan ninabobo semerdu doa ibu.
Juga ia tiupkan sebuah mimpi
tentang taman tanpa buah terlarang
dan ular mendesis
kecuali tangis
bayi yang renyah.

Sementara aku tertidur, ia pelan berjalan
ke padang tempat ksatria berperang.
Ia terkesima keperkasaan kuda mereka
dan tangannya cedera oleh pedang.
Ia menangis terisak, terguncang-guncang
membangunkan aku tiba-tiba.

Ia merajuk minta direngkuh
hingga benang-benang hujan reda
dan matanya tinggal genangan bening
dua telaga yang menghapus semua dahaga.

Lalu ia tuntun aku kembali ke tempat tidur.
Melelapkan aku dengan dongeng
tentang sepasang kekasih
mati dan menjelma bunga selasih.
Juga, sekali lagi, mimpi masih
tentang bayi yang menangis.

Namun saat aku lelap
dalam senyap ia melayap
ke hutan mencari pemburu.
Mengagumi busur dan anak panah
menggores keningnya dan berdarah.
Ia terisak, terguncang membangunkan aku.
Lalu ia minta cinta berdekap-dekap.

Lalu aku tertidur.
Lalu ia melanglang ke gunung, ke laut,
ke kota, ke mana-mana,
di luar tidurku.

Lalu ia menangis terguncang.
Lalu aku terbangun dari mimpi
yang tak pernah sampai.

Lalu aku lelap.
Lalu ia mengendap-endap.
Lalu ia menangis.
Lalu aku redakan tangis.
Lalu di mana bayi yang menangis?

Permainan cinta dan rasa sakit
berganti-ganti seperti siklus musim.
Hingga tak lagi mampu aku pahami
mengapa aku putuskan tetap terlelap
di dadanya dan terkesiap setiap ia meratap.

Perempuan itu,
sungguhkah aku mencintainya
atau mencintai rasa sakit mencintainya?

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 8.11.07

07 November 2007

PRA OPK 2007










Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 7.11.07

LIHAT KEBUNKU



Teringat masa ciliku dulu, berkumpul bersama



teman dan keluarga, dimana tawa ceria menjadi teman setia



kulalui hari itu dengan gairah



mungkinkah, kembali ke masa kecil ku

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 7.11.07

DIA TELAH PERGI

Menabur bunga, menetes air dimata, dedaun berguguran, aku bersedih.



Dingin hati terasa, sparuh jiwaku menghampa, perih terbalut sepi, melaraku sendiri.



Dia tlah pergi, tak mungkin kembali, dia tlah pergi, pilukan hati.



Dia tlah pergi, tak lagi disisi, dia tlah pergi ke nirwana.



Mengenangmu, mengingatmu, nelangsa aku disini



Kesunyian, kepedihan, mampukah terlewati

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 7.11.07

06 November 2007

Kepungan kota

Beranjak dari langkah kecil di antara keriuhan
Di sudut jalan, di kampus
Tak ingin dibalut baju bermerk
enggan mengunyah fast food
muak menertawai bioskop
muntah dengan gemerlap lampu mall

di persimpangan langkah
aku tak ingin kemana dan dimana
Aku ingin pulang
Aku rindu masakan mama
Aku rindu kasih sayang

Yang telah direnggut oleh malam
Siang, menjadi asing ditengah bising
Dan lolongan anjing

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

puisi malu

Dan matahari tetap berbinar
Mengisi kebimbangan hujan di musim kemarau
aku rindu suara halilintar
yang mengingatkanku pada ragu

masih teringat kemarin, detik yang mengisi hujan
dikala wajah bersembunyi di balik bantal
aku rindu pada ragu
yang menjambak kepalaku dari jari-jari malu

aku malu pada ragu
aku malu pada jari-jariku
aku malu pada malu

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

21 tahun yang lalu

21 tahun yang lalu, aku menghela nafas untuk pertama kali, menangisi kehidupan dan memberontak karena telah berhasil berpindah dunia dari perut ibuku yang senyap. 252 bulan yang lalu, saat tanganku masih terkepal, dan tubuhku masih dipenuhi bau amis darah suci rahim. 1.092 minggu yang lalu senyum ayahku, senyum ibu yang masih lemah menyambut kedatanganku sebagai anggota keluarga yang ke lima. 7665 hari yang silam, 4 orang saudaraku menunggu diluar pintu kedatangan tangis adiknya yang selama 9 bulan menyendiri di alam rahim. 183.960 jam yang lampau tante-omku, kakek-nenekku, dan mungkin para tetangga ayahku berharap cemas. Cemas akan nasibku, cemas akan ibuku dan cemas tentang kecemasan. Dan sudah 11.037.600 menit aku hadir di dunia menemani alam ini. Hampir 662.256.000 detik yang kukorbankan untuk sesuatu tanpa guna.

26 september 1986

Terlahir dalam onggokan daging
Diiringi sendu sang ruh
Bermandikan darah
Dan menikmati selaput ari-ari terakhir.

Diantara seraut wajah letih, cemas, waswas
Aku merobek rahim ibuku dengan lemah
Aku menendang-nendang di antara ranjang
Aku menangis, menangis dan menangis
Dekapan tangan ayah membelai rambut ibu
Doa sang kakak, agar adiknya berhenti menangis
Dan aku tetap saja menangis
Entah kenapa, aku tak mengerti
Dan tak mau peduli

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

BH-P (Bisnis Haram-Pemerintah) UNHAS

Tak seperti biasanya di sekitar jalan perintis kemerdekaan. Sekitar jam 9 pagi, jalan terlihat lengang. Tak ada satu pun kendaraan yang melintas, kosong melompong. Tumpukan kendaraan banyak terlihat di depan pintu satu UNHAS. Pengosongan jalan ini disebabkan orang nomor 2 RI dan orang nomor 2 Malaysia hadir di kampus UNHAS. Dalam rangka Dies Natalies Unhas yang ke 62.
Selang beberapa menit, rombongan pejabat ini telah melintas dengan pengawalan super ketat. Dan hanya dalam beberapa menit, keadaan pun menjadi normal kembali, macet. Di depan kampus STIMIK Dipanegara juga terlihat sekumpulan mahasiswa memakai almamater merah membawa spanduk dan poster. “Ini adalah cara mahasiswa Unhas merayakan ulang tahunnya”ungkap Zul dengan nada berapi-api. Para mahasiswa ini berasal dari berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di UNHAS. Mereka menamakan diri Koalisi Aksi Mahasiswa UNHAS Anti BHP (KAMU ANTI BHP).
“BHP adalah bentuk komersialisasi pendidikan yang dilakukan pemerintah” teriak sang orator dengan suara yang serak. Aksi penolakan BHP adalah aksi yang kesekian kalinya dilakukan oleh mahasiswa UNHAS. BHP atau badan hukum pendidikan merupakan bentuk pelepasan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan pendidikan. Tanggung jawab pengelolaannya akan diserahkan ke pemilik kampus, baik itu pendanaan maupun sistem pendidikan. Swatanisasi kampus menjadi proses menuju industrialisasi dan komodifikasi pendidikan di kampus merah.
wacana BHP akhir-akhir menjadi marak di sekitar kampus UNHAS. Baik ditingkatan mahasiswa maupun birokrat kampus. Aksi-aksi penolakan BHP dilakukan dengan berbagai cara seperti demo, graffiti pada tembok kampus, selebaran dan menulis opini di surat kabar kampus.
Aksi sempat ricuh ketika para preman bayaran menghentikan langkah para mahasiswa yang akan berjalan kaki ke kampus merah. Para preman ini ngotot untuk menghentikan jalannya aksi. Para “petugas” suruhan ini galaknya bahkan melebihi aparat keamanan. “Kenapa bapak melarang kami masuk ke kampus sendiri? Kenapa kita dilarang pak?” teriak korlap aksi di depan para “petugas”.
Untuk mengamankan kunjungan Wapres ke UNHAS, Seluruh aktivitas akademik pun dipindahkan dari hari Senin ke hari Sabtu. Padahal di kampus merah hari Sabtu di kenal sebagai student day; aktivitas akademik dilarang. Asrama mahasiswa dikosongkan dan mahasiswa di awasi seperti kucing yang terus mengawasi tikus.
Status kampus pun mirip darurat sipil. Jam malam diberlakukan, aktivitas mahasiswa di kampus diawasi oleh petugas dan “seolah-olah petugas”. Mobil patroli polisi dan mobil tempur milik TNI berseliweran di sekitar jalanan kampus memeriksa setiap sudut. Ratusan aparat bersenjata lengkap menghiasi sekitar jalan perintis kemerdekaan. Wah kampus ini kayak mau perang saja. Entah berapa SSK yang diturunkan oleh aparat keamanan untuk menghindari “insiden cakalele versi UNHAS”.
Untuk membuat wapres terpesona dengan kampus, para tukang cat, cleaning service, dan tukang kebun pun bekerja ekstra. Apabila memasuki kampus, tiang listrik berwarna merah yang aroma catnya masih terasa akan menyambut kedatangan kita. Pembatas jalan dicat ulang, warnanya hitam-putih. Taman dirapikan dan daun-daun kering itu tak dibiarkan berserak di sekitar ring 1 dan ring 2. Tempat yang akan di kunjungi oleh wapres di percantik dan sangat mengkilap.
Tahun ini UNHAS tak terdaftar dalam 50 besar universitas terbaik se-Indonesia versi DIKTI.apa sebabnya? Menurut orang dalam UNHAS, ada keterlambatan saat pemasukan data. Namun itu tak jadi soal. Harapan mahasiswa bukan citra UNHAS, tetapi bagaimana UNHAS memperbaiki sistem pendidikan dan bagaimana unhas bisa menjadi universitas yang menjangkau semua kelas ekonomi. Jangan sampai Universitas Hasanuddin bermutasi menjadi Universitas Negeri Hampir Swasta. Yang dibangun hanya untuk orang berkantong tebal. Pendidikan layak adalah hak setiap manusia

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

Demonstrasi anak kelautan

Ibadah puasa adalah latihan menahan kesabaran , namun buat mahasiwa ilmu kelautan universitas hasanuddin, tak menjadi halangan untuk menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi. Mereka rela berpanas-panas ria dan menyanyikan yel-yel penyemangat di sela-sela keringnya tenggorokan. Ini dilakukan karena para mahasiswa sudah tidak sabar menanti keputusan pembatalan drop outnya Dian, mahasiswa angkatan 2005 yang di DO karena kekurangan bobot SKS yang ditentukan oleh universitas yakni minimal 48 SKS dengan IPK 2,00.
Hari senin pukul 09:30 wita, mahasiswa kelautan unhas mengadakan aksi mogok kuliah. Kami memenuhi koridor yang gentengnya mulai bocor. Sekitar 300 mahasiswa menolak masuk ke ruang kuliah. Ini disebabkan kebijakan Drop out yang dilakukan pihak universitas terhadap seorang mahasiswa kelautan. .
Kasus Dian menurut korlap aksi adalah kesalahan administrasi dan penasehat akademik. Penasehat akademik Dian saat itu hanya memberikan 2 SKS pada saat semester pendek, padahal kredit dian masih kekurangan 3 SKS. “ada kesalahan penghitungan kredit yang dilakukan oleh PA terhadap dian yang berimbas di Drop outnya dian”tutur abeng, yang saat ini menjabat senator di keluarga mahasiswa kelautan unhas.
Aksi itu lebih banyak diisi dengan orasi dari perwakilan angkatan, ada juga yang bernyanyi, bahkan ada yang bermain domino untuk sekedar meramaikan aksi tersebut. Di antara para mahasiswa telihat pejabat fakultas yang berbaur dengan mahasiswa.
Menjelang pukul 10:00 wita, massa aksi bergerak dari koridor kelautan menuju ke rektorat. Jaraknya sekitar 1 KM dengan suhu saat itu mendekati 33 derajat celcius. Pancaran panas matahari di aspal, debu karena keringnya tumbuhan di sekitar kampus tak menyurutkan niat para mahasiswa untuk menuju rektorat. “kami bingung karena adanya saling lempar tanggung jawab antara PD 1 FIKP dengan pihak jurusan ilmu kelautan, makanya kami akan bertemu dengan PR1 UNHAS” kata surianto, ketua senat mahasiswa kelautan universitas hasanuddin.
Setiba di gedung berlantai 8 itu, para mahasiswa di sambut oleh barisan satuan pengamanan yang berjaga di pintu utama rektorat. Sekitar 15 menit berorasi, prof dadang selaku PR 1 UNHAS turun menemui mahasiswa dan berdialog langsung. “akan kami usahakan mencari jalan yang terbaik buat kita semua” kata PR 1 melalui megaphone yang suaranya mirip kaleng. Ini adalah jawaban andalan dari pihak rektorat untuk meninabobokkan mahasiswa pada saat berdialog, namun tak ada langkah nyata yang diambil. Kami sudah hampir sebulan terus berkomunikasi dengan pihak jurusan, fakultas, maupun rektorat, namun hasilnya malah saling lempar tanggung jawab.
Administrasi kampus UNHAS memang sangat bobrok, utamanya yang berhubungan dengan data akademik mahasiswa. Ini bukan kasus pertama yang terjadi di kampus ini. Di tahun 2005, seorang teman angkatan saya, namanya Rudi terpaksa berhenti kuliah karena nilainya tak terdaftar di bagian akademik. KRS rudi selama 2 semester tercecer sehingga membuat ia berhenti kuliah di kelautan. Ada juga seorang mahasiswi angkatan 2005, yang selama 2 semester tak terdaftar karena alasan yang sama, tercecer. Bahkan saya pernah mengalami hal yang sama, tak terdaftar di semester 3 karena alasan yang sama, tercecer. Beruntung saya bisa mengurus kesalahan administrasi dan akhirnya bisa menikmati nilai kuliah semester 3.
Di benak saya mengatakan, pantaslah kalau UNHAS tak masuk dalam 50 besar universitas terbaik se-Indonesia. Walaupun alasan dari pihak UNHAS karena keterlambatan pemasukan data ke DIKTI. Mungkin bukan karena terlambat, tetapi karena sebagian data tercecer.

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

banjir dan macet

Angka di sudut kanan bawah laptop menunjukkan pukul 01:00 WITA. Kampus unhas yang selama ini sangat sepi pada jam-jam segini, hari ini sontak berubah masih ramai. Ratusan bahkan ribuan kendaraan masih berseliweran di jalan kampus. Aku masih heran dengan orang yang lalu lalang dan bertanya-tanya “apa ada urusan yang begitu penting hingga rela melewati kampus yang sangat gelap ini?”tanyaku dalam hati.

Seorang teman yang kebetulan baru tiba dari daya mengatakan kalau terjadi kemacetan yang sangat parah di jalan perintis kemerdekaan. Badan-badan jalan disulap menjadi tempat parker terpanjang di Sulawesi selatan. Menurut berita, ada perbaikan jalan di depan mall yang baru-baru ini diresmikan. Ada juga yang mengatakan, konvoi pendukung salah satu calon gubernur yang telah merasa menang. Ada pula yang mengatakanya terjadi kecelakaan di ruas jalan km 4.

foto: tribun timur/ ihsan mustakim

Kemacetan itu terjadi sekitar pukul 18:00 wita, kalau tidak salah setelah umat islam menunaikan ibadah shalat maghrib. Dan sekarang waktu menjelang shalat subuh, namun barisan kendaraan masih rela berbaris rapi di badan jalan yang baru-baru ini di perlebar hingga 6 jalur. Lebar jalan seolah tak mampu menampung jumlah pemilik kendaraan yang ada di makassar. Mungkin harus di tambah sekitar 8 jalur lagi.

Oh iya, kemarin di rumah kami di sulap pemerintah menjadi danau, teman-teman menyebutnya waduk ininnawa. Padahal hujan hanya berlangsung sekitar 2 jam dan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Ini pun diakibatkan oleh keserakahan kendaraan yang ada di makassar. Para kendaraan ini dibuatkan jalur yang sangat luas, namun jalur air luasnya hanya sekitar 2 meter. Itupun belum rampung dan membuat kami harus membuat perahu apabila hujan mengguyur makassar.

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

PPLK 2007












Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

OMBAK 2007


KEKERASAN DALAM OMBAK 2007


KAISAR DAN PERMAISURINYA

RITUAL PEMBUKAAN OMBAK 2007

KAISAR OMBAK 2007

MAHASISWA BARU KELAUTAN 2007

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 6.11.07

04 November 2007

CATATAN HARIAN OMBAK 2007

Sudah 2 hari ini aku bangun sekitar pukul 09:00 pagi walaupun itu adalah hari liburku. Hampir selama 3 bulan ini aku memikirkan hal yang berlangsung dua hari itu. Ospek, hal yang sangat akrab di telinga mahasiswa dan orang tua mahasiswa baru. Ospek di kampus kami, fakultas ilmu dan teknologi kelautan diberi label Ombak (orientasi mahasiswa baru kelautan). Prosesi yang berlangsung 6 bulan lebih yang diikuti oleh mahasiswa baru dan meghatui mimpi adik adik baru 2007

Sabtu, 3 November 2007

Malam itu aku tidur di senat bersama beberapa orang saudara, baik yang seangkatan maupun adik angkatanku. Kami membicarakan banyak hal, tetapi lebh banyak berbicara mengenai ombak. Mulai dari kesiapan acara sampai hal teknis lainnya. Kemal, Arif, Gulam, Ardi sibuk mengutak-atik laptop mencari musik yang pas untuk pembukaan besok. Aku sendiri hanya bersandar di dinding biru mengamati mereka, sesekali aku tersenyum melihat tingkah gila saudara-saudaraku.

Malam semakin larut, angina malam berhembus menhujam kulit yang hanya dibalut kain tipis yang bertuliskan “unhas green community”. Aku masih duduk di koridor, bersama Ardi dan Ahmad, kami bercerita tentang apapun dan siapapun. Menjelang pukul 04:00 aku masih di koridor mencari lagu-lagu OST guitar hero, namun mata yang lelah tak mampu aku lawan lagi.

Pukul 09:00 aku terbangun karena kebisingan di halaman senat, bunyi musik yang menggetarkan jendela kaca, teriakan adik, dan gertakan senior menembus tipis gendang telinga yang masih bersandar di lantai. Aku bangun dan segera membasuh muka lusuhku. Di halaman aku melihat adik 2007 mengenakan kostum yang sangat aneh untuk ukuran trend life style masa kini. Di kepala para gadis, ada mahkota yang terbuat dari jalinan daun dan mengenakan rok dari tali rafia, para prianya mengenakan kacamata dengan rambut model spikey.

Pukul 10:00 ritual pembukaan dimulai, acaranya sangat kocak dan membuat perutku bergetar karena tingkah para adik-adik 2007. Ada tawa yang membuat aku lebih hidup di hari yang mataharinya mampu membuat kulit terbakar. Ada sedih yang terselip diatara tawa itu, ada haru yang membiru memandangi gedung berlantai 3 itu.

Pukul 13:00 aku kembali ke rumah dan langsung terkapar di jalinan bambu café ininnawa. Aku terbangun ketika aku mendengar langit mengemuruh seakan murka terhadap isi bumi. Rintik hujan perlahan menjadi lebih deras. Hari ini kakekku juga akan berangkat ke Jakarta bersama tante dan om-ku. Aku mengantar mereka sampai depan pintu taksi yang dari tadi menunggu. Aku menangis, sedih malihat kepergian kakekku yang sebahagian tubuhnya sudah mati rasa. Aku sedih melihat kursi roda milik kakek yang dimasukkan di bagasi

Pukul 16:00, permukaan air semakin meninggi hampir mancapai lututku. Banjir itu datang lagi, banjir yang diakibatkan kesalahan drainase proyek pelebaran jalan depan rumah.

Minggu 4 november 2007

Jarum jam di biblioholic mengarah ke angka 8, aku terbangun diantara rak buku yang menampung ribuan judul buku yang belum aku baca. Tergesa-gesa aku menuju kamar mandi dan membasuh muka serta badanku. Tiba di kampus, aku melihat adik-adik 2007 sedang berbaris sesuai instruksi panglima.

Pukul 14:00 aku menuju fakultas hukum Unhas. Hari ini jadwal kunjungan maba 2007 ke fakultas hokum. Tiba di sana aku disambut oleh teman-teman lama dari fakultas hukum. Selama ini hubungan emosianal memang terbangun antara kelautan dan hukum. Keakraban yang sangat jarang di temukan di kampus yang sangat kental dengan ego fakultas. Kami disambut dengan tarian selamat datang dari adik-adik hukum 2007. hujan yang semakin deras jatuh keatap tak membuat suara kami tak terdengar.

Pukul 19:00 aku dan teman-teman steering commite melakukan evaluasi. Aku menduduki pos kekeluargaan bersama saudaraku yang tercinta ardi. Banyak yang aku tanyakan ke mahasiswa baru, terutama mengenai loyalitas terhadap lembaga mahasiswa dan keluarga mahasiswa. Semua menjawab tak akan membiarkan lembaga dan keluarga hancur di tangan mereka. Ku hanya berkata ke mereka “aku akan sangat kecewa ketika lembaga ini hancur di tangan kalian”.

Pukul 21:00 penutupan berlangsung dalam nuansa yang sangat hikmat. Aku membacakan puisi yang aku tulis ketika mereka pertama kali bertemu denganku. Setelah itu aku menyalami mereka dan mengatakan “jangan membuat aku kecewa”. Prosesi OPK telah berlangsung. Hanya satu harapanku peda mereka, tetap loyal terhadap keluarga mahasiswa yang selama ini mulai tergerus gelombang zaman.

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 4.11.07

SETITIK HARAP

selamat datang harap
diruang berantakan dan pengap
dilapisi dinding niru yang mulai lusuh
oleh coretan kecil karena guratan pena
karena coretan generasi yang tak lagi bungkam

selamat datang butiran air
yang kami nanti dengan tak sabar
harapan tanah kering ini
akan kehadiran bulir-bulir air
yang jatuh menghantam nurani

selamat datang wajah kaku
di antara tawa sejarah mendampingi kini di siangku
tawa sinis sejarah tersungging
di sela harapan menikamati ruang rusuh
sesekali harapan tertunduk
meratapi wajah angkuh sejarah

keangkuhan sejarah-sejarah
kekalutan harapan
dan kebimbangan kini
menghiasi ruang beratap tanah
sejarah, kini, dan harap
teraduk dalam nuansa generasi

kebimbangan kini menjadi jembatan sejarah-harapan
kini menjadi sayap sejarah mengarungi harapan
dan kini menjadi mata harapan melirik sejarah
sekali lagi selamat datang harap..


:: KAISAR OMBAK 2007
puisi ini aku persembahkan buat adik-adik mahasiswa baru kelautan 2007

Labels:

Posted by muhammad mubarak aziz malinggi' at 4.11.07